HADITS PERINTAH MENYAMPAIKAN WALAUPUN SATU AYAT

 


HADITS MATERI P1 - Ditulis Oleh:

04010121002 - AHMAD NASHIKHUL HUDA (Mhs UIN Sunan Ampel Surabaya Smt 3 KPI)

Dakwah menurut etimologi (bahasa) berasal dari kata bahasa Arab : da’aa – yad’u – da’watan yang berarti mengajak, menyeru, dan memanggil seruan, permohonan, dan permintaan. Sedangkan secara pengertian istilah dakwah ialah ajakan atau seruan kepada kebaikan dan larangan kepada kejahatan sesuai tuntunan Islam oleh dai kepada masyarakat atau mad’u. Dengan melalui proses pelaksanaan yang dipenuhi sikap arif dan bijaksana sesuai dengan ajaran islam. Beberapa unsur dalam kegiatan berdakwah adalah diantaranya yaitu: subjek dakwah (dai), objek dakwah (mad‟u), materi dakwah, metode dakwah, dan media dakwah. Dakwah menjadi suatu kewajiban bagi setiap umat muslim, dengan menyebarkan dan mengajak sasaran yang menjadi objek dakwah untuk menuju ke jalan yang benar. Dakwah harus senantiasa kita lakukan bahkan pada setiap saat dan tempat, mengingat sebagai seorang muslim kita diperintahkan untuk terus melakukan kegiatan dakwah, sebagaimana telah termaktub dalam pedoman kita yaitu Al-Qur’an dan Hadits. Berikut adalah salah satu perintah untuk berdakwah yang terdapat dalam Hadits Shahih Bukhari Nomor Indeks 3202:

صحيح البخاري ٣٢٠٢: حَدَّثَنَا أَبُو عَاصِمٍ الضَّحَّاكُ بْنُ مَخْلَدٍ أَخْبَرَنَا الْأَوْزَاعِيُّ حَدَّثَنَا حَسَّانُ بْنُ عَطِيَّةَ عَنْ أَبِي كَبْشَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَلِّغُوا عَنِّي وَلَوْ آيَةً وَحَدِّثُوا عَنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ وَلَا حَرَجَ وَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ

Artinya: Shahih Bukhari 3202; Telah bercerita kepada kami Abu 'Ashim adl-Dlahhak bin Makhlad telah mengabarkan kepada kami Al Awza'iy telah bercerita kepada kami Hassan bin 'Athiyyah dari Abi Kabsyah dari 'Abdullah bin 'Amru bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sampaikan dariku sekalipun satu ayat dan ceritakanlah (apa yang kalian dengar) dari Bani Isra'il dan itu tidak mengapa (dosa). Dan siapa yang berdusta atasku dengan sengaja maka bersiap-siaplah menempati tempat duduknya di neraka." (HR. Bukhari)

Sebagai upaya filterisasi tingkatan kualitas kebenaran hadits, maka disini penulis mencoba untuk mentakhrij hadits di atas:

Profil Perawi Hadits

 

Ø  Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash bin Wa’il

Nama kunyah beliau adalah Abu Muhammad, beliau berasal dari kalangan sahabat, beliau berasal dari nasab As-Sahmiy Al-Qurasyiy. Dilahirkan di Maru dan wafat di Tha’if pada tahun 63 H. Periwayatan hadits beliau meliputi: 71 Hadits dalam Shahih Bukhori, 67 hadits dalam Shahih Muslim, 93 hadits dalam Tirmidzi, 154 hadits dalam Abu Daud, 124 hadits dalan Sunan An-Nasa’I, 116 hadits dalam Ibn Majah, 41 hadits dalam Darimi, 639 hadits dalam sunan Ahmad, 10 hadits dalam Malik.

 

Ø  Abu Kabsyah

Beliau hidup di Syam, nasab beliau yaitu As-Saluly. Beliau dari kalngan Tabi’in kalangan tua. Periwayatan hadits beliau meliputi: 2 hadits dalam Shahih Bukhori, 1 Hadits dalam Tirmidzi, 5 hadits dalam Sunan Abu Daud, 3 hadits dalam Darimi, dan 8 hadits dalam Sunan Ahmad.

 

Ø  Hasan bin ‘Athiyah

Kunyah beliau adalah Abu Bakar, beliau dilahirkan di Syam dan wafat di Andalusia pada tahun 541 H. Beliau termasuk golongan Tabi’in kalangan biasa. Periwayatan hadits beliau meliputi: 2 hadits dalam Shahih Bukhori, 2 hadits dalam Shohih Muslim, 3 hadits dalam Tirmidzi, 12 hadits dalam Sunan Abu Daud, 3 hadits dalam Sunan An-Nasa’I, 5 hadits dalam sunan Ibnu Majah, 9 hadits dalam Darimi, dan 27 hadits dalam Sunan Ahmad.

 

Ø  Abdur Rahman bin ‘Amru bin Abi ‘Amru

Nama kunyah beliau adalah Abu Amru, lahir di Syam dan wafat di Baitul Maqdis pada tahun 157 H, beliau bernasabkan  Al-Awza’iy dan dari kalangan Tabi’it Tabi’in kalangan tua. Periwayatan hadits beliau meliputi: 71 hadits dalam Shahih Bukhori, 60 hadits dalam Shahih Muslim, 29 hadits dalam Tirmidzi, 75 hadits dalam Abu Daud, 119 hadits dalam Nasa’i, 79 hadits dalam Ibnu Majah, 103 hadits dalam Darimi, dan 194 hadits dalam sunan Ahmad.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

PARADIGMA SOSIOLOGI