PARADIGMA SOSIOLOGI
G.1 Gambar anak-anak bercengkrama
Pengertian
Paradigma adalah suatu pandangan yang
mendasar yang berasal dari disiplin ilmu pengetahuan tentang pokok
persoalan atau subject matters yang semestinya dipelajari oleh setiap
komunitas ahli ilmu. Paradigma merupakan suatu consensus yang terdapat dalam
suatu cabang ilmu pengetahuan. Consensus sendiri dilakukan oleh seorang atau
kelompok yang memiliki pandangan yang relatif sama dalam memandang pokok
persoalan.
Paradigma Fakta
Sosial
Menurut Rizert, paradigm fakta sosial yang
dikemukakan oleh Emile Duekheim menitik beratkan analisisnya terhadap system
sosial dan sttruktur social. Timbulnya gejala sosial disebabkan oleh system
atau setruktur social yang memepengaruhi diri manusia sangat dominan, sehingga
tindakan yang muncul tidak lain adalah bagian dari prototype suatu
system. Suatu system atau setruktur yang mempengaruhi seseorang bertindak
disebut sebagai fakta social. Karakter system social adalah sesuatu yang
abstrak, sulit untuk diraba keberadaannya tetapi dirasakan pengaruhnya dalam
membentuk suatu tindakan. Keberadaan fakta social ada dalam suatu system atau
struktur social dan tidak berada dalam idea tau diri manusia.
Menurut durkheim sendiri, fakta sosial di
nyatakannya sebagai barang sesuatu yang berbeda dengan ide. Barang sesuatu
menjadi obyek penyelidikan dari seluruh ilmu pengetahuan. Ia tidak dapat di
pahami nelalui kegiatan mental murni (spekulatif). Fakta sosial sendiri terbagi menjadi dua,
diantaranya:
1. Material, yaitu barang sesuatu
yang dapat di simak di tangkap dan di observasi. Fakta sosial yang berbentuk
material ini adalah bagian dari dunia nyata
2. Non-Material, yaitu sesuatu yang di anggap nyta atau ektersnal. Fakta sosial jenis ini merupakan fenomena yang bersifat intersubjektif yang hanya dapat muncul dari dalam kesadaran manusia.
Selanjutnya,
ada empat teori yang termasuk ke dalam paradigma fakta sosial, diantaranya:
1. 1. Teori Fungsionalisme Struktural
Pada teori ini, lebih ditekankan kepada keteraturan dan mengabaikan konflik dan perubahan- perubahan dalam
masyarakat. Konsep- konsep utamanya adalah : fungsi, disfungsi, fungsi laten,
fungsi manifest dan keseimbangan. Masyarakat merupakan suatu
sistem sosial yang terdiri atas bagian- bagian atau elemn yang saling berkaitan
dan saling menyatu dalam keseimbangan atau balance. Perubahan yang terjadi
pada satu bagian akan membawa perubahan pula terhadap bagian yang lain, dengan analogi dasar adalah bahwa setiap struktur yang terkandung dalam sistem sosial, akan bersifat fungsional terhadap yang
lain.
2. 2. Teori konflik
Teori ini tidak seimbng
antara kekuasaan dan wewenang. Maka teori konflik menilai keteraturan yanf
terdapat dalam masyarakat itu hanyalah di sebabkan karena adanya tekanan atau
pemaksaan kekuasaan dari atas oleh golongan yang berkuasa. Struktur yang menjadi inti dari konflik- konflik
harus di perjatikan di dalam sususnan peranan sosial.
3. 3. Teori sistem
Teori sistem ini merujuk pada serangkaian
pernyataan mengenai hubungan diantara variabel dependen dan independen yang
diasumsikan berinteraksi satu sama lain. Yang berarti perubahan dalam satu atau
lebih dari satu variabel bersamaan atau disusul dengan perubahan variabel lain
atau kombinasi variabel.
4. 4. Teori sosiologi makro
Teori Sosiologi Makro, yaitu teori-teori yang
difokuskan pada analisis proses sosial berskala besar dan jangka panjang,
meliputi teori tentang: evolusionisme, sistem, konflik, perubahan sosial, dan
stratifikasi.
G.2 Gambar anak-anak dengan perbedaan latar belakang kondisi sosial |
Paradigm
Definisi Sosial
Analisis paradigm definisi sosial menitikberatkan
pada tindakan sosial yang dilakukan berdasarkan atas kesadaran penuh seseorang.
Paradigma ini lahir
sebagai respon atas paradigm fakta social yang menganalisis fenomena
sosial secara kompleks. Kemampuan dalam
diri manusia merupakan sumber inspirasi terjadinya perubahan-perubahan dalam
masyarakat dan tanpa ada sifat-sifat itu tidak akan ada perubahan dalam
peradaban manusia.
Menurut paradigma ini, dalam mengamati tindakan sosial diperlukan pemahaman atau penafsiran dari tindakan sosial tersebut. Karena itulah yang menjadi titik pokok perhatian paradigm ini. Upaya mrngungkap apa yang menjadi perhatian paradigma ini adalah usaha mengungkap apa yang menjadi keinginan dari subjek atau pelaku dalam melakukan suatu tindakan dan mengapa ia melakukan tindakan itu.
Ada tiga teori yang termasuk ke dalam paradigma definisi
sosial.
Dalam teori aksi di terangkan oleh konsepsi Parsons tentang kesukarelaan. Salah seorang tokoh menyatakan bahwa organisasi masyarakat manusia merupakan kerangka di mana terdapat tindakan sosial yang bukan di tentukan oleh kelakuan individunya.
2. 2. Teori interaksionisme simbolik
Ketika teori aksi
berhenti, maka dalam keadan itu muncul suatu prespektif baru yang kemudian
menjadi kekuatan utama dalam ilmu sosiologi. Prespektif yang di maksud adalah interaksionosme simbolik. Tindakan
seseorang dalamprosese interaksi itu bukan semat- mt merupakan sutu tnggapak
yang bersifat langsung terhadap stimilus yang datang dari lingkunganny atau
dari luar dirinya. Tetapi tindakan itu merupakan hasil dari pada proses
interpretasi terhadap stimulus.
3. 3. Teori Fenomenologi (phenomenological sociology)
Persoalan pokok yang
hendak yang diterangkan oleh teiri ini justru menyangkut persoalan pokok ilmu
sosial sndiri, yakni bagaimana kehidupan bermasyarakat itu dapat terbentuk.
G.3 Gambar anak-anak sedang tertawa lepas saat bermain bersama
. Paradigm Perilaku Sosial
Paradigm ini muncul paling akhir dibandingkan dengan dua paradigma yang telah di sebutkan sebelumnya. Jika kita menggunakan logika berfikir Hegel mengenai teas, antitesa, dan sintesa, maka dapat dibilang bahwa paradigm Perilaku Sosial ini merupakan sintesa dari dua paradigma terdahulu. Menurut paradigm perilaku sosial, pemikiran yang memutuskan perhatian yang berlangsung dalam paradigma Fakta Social, dapat mengalihkan perhatian kita dari tingkah laku sebenarnya manusia. Definisi Sosial, merupakan pandangan yang bersifat subyektif dan aspeknya sangant psikologis, sehingga menjauhkan sosiologi dari dunua empiris. Jadi kedua paradigm ini menjauhkan sosiologi dari tingkah laku atau perilaku yang diimbulkan oleh interaksi social yang terdapat dalam lingkungan pergaulan masyarakat.
Ada dua teori yang termasuk ke dalam paradigma perilaku
sosial, yaitu:
1. Behavioral sociology di bangundalam rangka menerapkan prinsip-prinsip
psikologi perilaku ke dalam sosiologi. Teroi inimemusatkan perhatiaannya kepada
hubungan antara akibat dari tingkah laku yang terjadi di dalam lingkungan pelaku
dengan sikap pelaku.
2. Teori exchange,
menurut Durkheim
obyek studi sosiologi adalah barang sesuatu dan sesuatu yang di anggap sebagai
barang sesuatu. Barang sesuatu yang menjadi obyek studi sosiologi ini dapat
diterangkan bila dapat di ketemukan faktor-faktor penyebabnya. Homan mengakui
bahwa fakta sosial fakta sosial tertentu selalu menjadi penyebab dari fakta
sosial yang lain.
KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud paradigma sosiologi adalah cara pandang seseorang terhadap diri dan lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam melakukan suatu tindakan. Selanjutnya ketiga paradigma ini masing-masing memiliki perbedaan secara garis besar yang mendasar. Paradigma fakta sosial menyatakan bahwa perilaku di kontrol oleh berbagai norma, nilai- nilai serta sekian alat pengendalian sosial lainnya. Paradigma tindakan sosial adalah tindakan seseorang merupakan cerminan dari dirinya sendiri dan mereka bebas untuk melakukan perbuatan tanpa terpengaruh oleh sistem atau struktur sosial di luar dirinya. Sedangkan perilaku sosial bahwa yang terakhir ini melihat tingkah laku manusia sebagai senantiasa dikendalikan oleh kemungkinan penggunaan kekuasaan atau kemungkinan penggunaan kekuatan. (ANH2022)
DAFTAR PUSTAKA
Bernard Raho, 2007; Teori Sosiologi Modern,
Prestasi Pustaka Publisher
George Ritzer dan Douglas Goodman, 2009; Teori
Sosiologi Dari Teori Sosiologi Klasik Sampai Perekembangan Mutakhir Teori
Sosial Postmodern, Kreasi Wacana, Jogjakarta.
George Ritzer, 2009; Sosiologi Ilmu Pengetahuan
Berparadigma Ganda, PT RajaGrafindo Persada.
Ritzer,George, Sosiologi
Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda,(jakarta : PT Rajagrafindo Persada, 2011)
Sukanto, Memahami Fenomen Hukum dengan Prespektif Paradigma
Sosial,(Surabaya: Al-Qanun, 2005)
S.W. Septiarti,
M.Si .(2017). SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI PENDIDIKAN,UNY Press, Kampus UNY
(Karangmalang Yogyakarta)
Izin copas bapak untuk keperluan tugas, terimakasih
BalasHapusOhh baru tahu saya, terimakasih atas ilmunya om, semoga barokah always
BalasHapuskeren kakkk
BalasHapusmasyaallah, kbl keren banget loch
BalasHapus